UJIAN
AKHIR SEMESTER
MATA KULIAH : Kimia Organik Fisik
SKS : 3 SKS
DOSEN : Dr. Syamsurizal, M.Si
NAMA : Sri Lestari
NIM : F1C111031
SOAL
1.
sebagai orang kimia, anda tentu
mengenal TNT, yaitu bom yang banyak digunakan dalam medan perang. Kalau senyawa
ini dibuat jelaskan bagaimana cara mengontrol laju reaksi dan sekaligus
mengontrol termodinamikanya. Kemukakan pula pendekatan kimia untuk
mengendalikan kemungkinan terjadinya ledakan.
2.
Reaksi-reaksi radikal bebas
lazimnya sukar dikontrol untuk mendapatkan suatu produk tunggal dalam jumlah
banyak. Kemukakan apa saja upaya yang dapat anda lakukan untuk mengendalikan
laju propagasi reaksi, berikan contoh reaksinya.
3.
Buatlah senyawa 3-metil heksanol
dengan menggunakan senyawa etana sebagai bahan dasar.
4.
Jelaskan peran kimia organik fisik
dalam menjelaskan kemudahan suatu senyawa organik mengalami sublimasi. Berikan
contoh senyawa organiknya.
` `
Jawab
1.
Pada prinsipnya suatu ledakan adalah merupakan
reaksi kimia yang terjadi
secara spontan dimana pada umumnya kita mengenal reaksi kimia dapat terjadi
secara termodinamika dan termokinetika.
Namun demikian pada reaksi kimia bahan peledak terjadinya suatu reaksi juga
sangat dipengaruhi oleh adanya suatu energi gelombang yang dikenal dengan shock
wave dimana jenis reaksi ini dikenal dengan sono chemistry karena terjadinya reaksi kimia adalah
disebabkan oleh energi gelombang dan reaksi ini umumnya dikelompokkan dalam reaksi detonasi yaitu merupakan reaksi
kimia sangat cepat dan biasanya berada
dalam wilayah kecepatan subsonic yang diawali dengan panas, disertai dengan
shock compression dan membebaskan energi yang mempertahankan shock wave serta berakhir
dengan ekspansi hasil reaksi, tetapi apabila
reaksi yang terjadi berada pada kecepatan dibawah subsonic dikenal dengan deflagrasi (deflagration) yang
umumnya terjadinya reaksi disebabkan oleh adanya konduksi panas
Tri
Nitro Toluena banyak digunakan sebagai bahan peledak militer dan industri
karena mempunyai beberapa keuntungan antara lain titik leleh rendah, dapat
digunakan sebagai bahan peledak senyawa tunggal atau tidak membutuhkan bahan
reduktor, relatif stabil dan tidak sensitif terhadap benturan, gesekan, maupun
suhu tinggi sehingga relatif aman untuk digunakan sebagai bahan peledak . Namun
demikian bahan peledak ini sangat peka terhadap gelombang energi atau dengan
kata lain apabila terhadap bahan peledak TNT dilewatkan shock wave (
gelombang kejut) maka segera terjadi ledakan, dengan demikian untuk meledakkan
TNT selalu menggunakan detonator dan karena ledakan yang terjadi dipicu oleh
gelombang energi maka yang terjadi adalah proses detonasi maka ledakan yang
terjadi adalah bersifat high explosive.
2.
Propagasi adalah reaksi yang melibatkan radikal bebas
yang mana jumlah radikal bebas akan tetap sama. Setelah terbentuk, radikal
bebas klor akan menjalani sederetan reaksi
Contohnya :
Cl• + H:CH3 → H:Cl + •CH3
Tahap propagasi yang pertama adalah radikal bebas klor yang merebut sebuah
atom hidrogen dari dalam molekul metana, menghasilkan radikal bebas metil dan
HCl. Karena Cl• memiliki
keelektronegattivan yang lebih besardan sangat reaktif maka Cl• akan menarik
atom H yang lebih keelektropositif untuk mencapai kestabilannya dan membenuk
HCl dan CH3• yang sangat
reaktif.
Dalam tahap propagasi kedua, radikal bebas metil merebut sebuah atom klor
dari dalam molekul Cl2.
3.
Untuk pembentukan 3-metil heksanol
etana direaksikan dengan alkohol yaitu pentana aldehida dengan menggunakan
katalis H3PO4 pada
suhu 300oC. Dengan reaksinya sebagai berikut,
4. kimia organik fisik pada hakekatnya
adalah mengkaji aspek fisik dari suatu senyawa organik. Dengan mengetahui
secara baik aspek fisik suatu molekul organik maka dapat dirancang suatu
sintesa molekul target tertentu dengan pendekatan diskoneksi terutama mensintesis
suatu senyawa yang bermanfaat khususnya untuk obat-obatan yang secara alami
kadarnya sangat rendah dalam makhluk hidup. Dalam perancangan suatu sintetik
mutlak memahami reaktivitas starting material, jenis dan mekanisme reaksinya
serta kemungkinan reksi samping yang terjadi dan bagaimana agar suatu reaksi
bersifat kemoselektif. Sublimasi adalah
perubahan wujud zat dari padat ke gas atau dari gas ke padat. Bila partikel
penyusun suatu zat padat diberikan kenaikan suhu, maka partikel tersebut akan
menyublim menjadi gas. Sebaliknya, bila suhu gas tersebut diturunkan, maka gas
akan segera berubah wujudnya menjadi padat. Penggunaan teknik ini terbatas,
karena hanya sedikit zat yang dapat mengalami sublimasi, di antaranya adalah
kapur barus, amonium klorida, dan iodium. Cara yang dapat dilakukan adalah memisahkan
partikel yang mudah menyublim tersebut menjadi gas. Gas yang dihasilkan
ditampung, lalu didinginkan kembali. Syarat pemisahan campuran dengan
menggunkan sublimasi adalah partikel yang bercampur harus memiliki perbedaan
titik didih yang besar, sehingga kita dapat menghasilkan uap dengan tingkat
kemurnian yang tinggi. Jadi peranan kimia organik fisik dalam menjelaskan
tentang proses sublimasi adalah mengenai perubahan wujud dan bentuk fisik pada
senyawa organik yaitu perubahan wujud dari padat menjadi gas atau dari gas
menjadi padat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar